Page 1 - Warta 30 Juni 2024
P. 1
Minggu, 30 Juni 2024
RENUNGAN
PENYERAHAN DIRI SEPENUHNYA
Ratapan 3 : 22 – 33 ; Mazmur 30 ;
2 Korintus 8 : 7 – 15 ; Markus 5 : 21 – 43
Salah satu hal yang mudah untuk dilakukan oleh seorang anak kecil adalah datang dan
bersandar kepada orang tuanya. Ketika seorang anak menemukan sebuah kesulitan, ia akan
dengan otomatis meminta bantuan orang tuanya untuk menolongnya. Namun seiring
berjalannya waktu, seiring dengan bertumbuhnya hidup seseorang, ketergantungan ini
berubah menjadi sebuah kemandirian. Tentunya setiap orang tua ingin semua anaknya
mandiri dan kemandirian merupakan hal yang baik. Seiring bertumbuh dewasanya
seseorang, dengan berbagai macam keberhasilan dan kesuksesan yang ia raih tentunya
memberikan sebuah rasa kepercayaan diri yang besar.
Namun hal diatas akan menjadi sangat berbeda ketika kita berbicara dalam konteks
relasi kita dengan Allah. Baik seorang anak maupun seorang dewasa, Allah merindukan
setiap kita dapat datang dan selalu bersandar kepadanya. Namun tidak jarang kita merasa
mampu berjalan sendiri dan mampu mengandalkan kekuatan sendiri. Hingga suatu masa
dimana kita tidak dapat menemukan jalan keluar dan kita mengingat kita harus datang
meminta pertolongan Tuhan. Tidak jarang kita hanya menjadikan Allah sebagai “ban serep”
di kala kita menemukan jalan buntu.
Di dalam Ratapan 3:25 mengatakan, “TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap
kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.” Ungkapan ini merupakan sebuah pernyataan iman
bagi dimana Allah akan senantiasa menyambut setiap umat yang datang kepada-Nya.
Tentunya perkataan ini dapat kita saksikan secara nyata di dalam kisah seorang kepala
rumah ibadah yang datang kepada Yesus dan memohon untuk menyembuhkan anaknya
yang sedang jatuh sakit. Sang kepala rumah ibadat tahu dan mengenal betul siapa Tuhan
Yesus. Dengan iman ia memohon agar anaknya disembuhkan dan Yesus mewujudkannya.